Sabtu, 28 Januari 2012

Part 1: Doo Joon (Promise)

Doo Joon menghelai nafas berat, lelah setelah seharian harus menyusuri jalan.
Ditambah dengan cuaca yang sangat panas sekarang, maklum saat ini musim panas sedang melanda di Korea Selatan.

Sejenak Doo Joon duduk di sebuah bangku taman sambil mengusap peluh. Lalu ia meneguk sebotol air minum untuk melepas dahaga. Di tangannya, terdapat sebuah foto. Foto seorang gadis yang sedang tersenyum manis dan terlihat bahagia, saat itu.



Doo Joon memandang foto itu lamat-lamat, sambil pikirannya mengingat masa lalunya bersama gadis itu... Saat dimana gadis yang sangat ia cintai harus pergi....

"Doo Joona!, Doo Joona!", panggil Haneul. Suara itu membuat langkah Doo Joon terhenti. 
"Ya!, ada apa Haneul?", tanya Doo Joon. Gadis itu tersenyum. 
"kau mau pulang bersamaku tidak?", tawar Haneul. 
"hmm...", Doo Joon bergumam. "baiklah, ayo!". 
"yee!!!", sorak Haneul. Dan akhirnya mereka berdua pulang bersama, sambil bergandengan tangan erat. 

selama perjalanan pulang mereka berdua mengobrol, hingga.....

"Doo Joona? boleh aku bertanya sesuatu?".
"tanyakan saja...".
"kalau suatu hari nanti aku pergi, kau bagaimana?", pertanyaan itu seakan mematikan seluruh indra perasa Doo Joon. Doo Joon menggeleng. 
"Aniya, kau tidak boleh pergi....". 
"jika iya?, apa kau akan baik saja, Doo Joona?". 

"hentikan, Haneul....".
"tapi..."
"cukup!, aku ingin kau tetap disisiku..... aku mencintaimu....", Doo Joon terisak, lalu ia memeluk Haneul erat seakan takut kehilangan. 

"Haneul... kau tahu apa yang akan terjadi jika kau pergi? aku tak akan menyerah mencarimu, hingga kau kembali padaku....", bisik Doo Joon lembut di telinga Haneul. Haneul tersenyum lemah dan menghapus air mata Doo Joon.  

"aku percaya kau bisa lupakan aku... kau adalah lelaki yang kuat....", Haneul dengan lembut mengusap rambut Doo Joon. 
"aku tidak bisa, Haneul.... aku terlalu mencintaimu...". 
"janganlah kau terlalu mencintai sesuatu, karena sesuatu itu akan cepat pergi darimu...", ucap Haneul. "dan...", sambung Haneul. "aku tak pantas untukmu, Doo Joona..".

"aku menerima apa ada kamu, Haneul...". 
"aku tahu, tapi Tuhan tidak... Kita tidak di takdirkan bersama...".
"mengapa Tuhan sebegitu jahatnya pada kita berdua Haneul?", tangis Doo Joon pecah. 
"Tuhan tidak jahat, Doo Joon. Justru sangat sayang pada kita berdua... Sudahlah, jangan menangis lagi....", mohon Haneul. tiba-tiba, Doo Joon menarik Haneul dan menciumnya. Bibir mereka saling bertautan, terasa hangat, nyaman.... tak bisa lepas..... 

"Doo Joona... lepaskan aku... aku harus pergi....".
"jangan!, aku tidak akan melepaskanmu!", tolak Doo Joon. 
"maaf, aku harus pergi... Terima kasih kau sudah mencintaiku, dan maafkan aku jika ini menyakitimu...", Haneul pun berlari begitu saja tanpa memandang wajah Doo Joon. Doo Joon pun hanya bisa terdiam sambil memandang gadis itu pergi......

Doo Joon tersadar kembali, dan dia harus bergegas sebelum fajar menyingsing. Bergegas untuk mencari Haneul, gadis yang sangat ia cintai.
 Setiap kali ia menyusuri jalan, ia bertanya pada setiap orang yang lewat. Tidak menyerah, tidak putus asa.

Dan Tuhan pun memberinya keajaiban, Doo Joon bertemu dengan ibu Haneul.
"ajjumma? kau masih ingat aku?".
"Doo Joona?, astaga! kau sudah dewasa sekarang!".
"ah, Ajjumma bisa saja...", Doo Joon menggaruk kepalanya yang tak gatal. "ngomong-ngomong, Haneul dimana?". Raut wajah nyonya Kim berubah, menjadi serba salah.

"itu....", Nyonya Kin menjawab dengan ragu.
"ajjumma... jawab aku...".
"Haneul sudah meninggal 5 tahun yang lalu.... maafkan aku, ini pesan Haneul agar tak mengatakannya padamu....", sesal Nyonya Kim.

Doo Joon terduduk, seluruh tubuhnya lemas mendengar perkataan Nyonya Kim, ibu Haneul. Air matanya menetes deras.
"sudahlah, Doo Joona... ini sudah berlalu.... ayo bangun... jika kau ingin bertemu dengannya, akan ku temani kau ke kuburannya...", ajak Nyonya Kim. Akhirnya mereka pergi menuju ke tempat istirahat terakhir Haneul. Sesampainya disana, Doo Joon menangis lagi.

"Haneul, mengapa kau tidak mengatakannya padaku?, kenapa kau simpan sendiri?, mengapa kau tak katakan padaku saja?".
"Haneul.... kau tahu, aku sangat mencintaimu... dan aku masih belum bisa melupakanmu....".
"Haneul, aku bahagia bertemu denganmu.... Karena kau membuatku mengerti apa itu cinta....".
"Haneul, semoga kau bahagia disana... aku akan baik-baik saja disini.... i promise...".
















 



0 komentar:

Posting Komentar