Minggu, 29 Januari 2012

Part 4: Jun Hyung (Remember)

Hana berlari secepat mungkin menghindari kejaran bodyguardnya yang mengejarnya. Tangan kirinya mengangkat gaun pengantin yang berat dan panjang, dan tangan kanannya memegang sepatu high heels setinggi 15 cm.




Ini sangatlah konyol, dimana-dimana hari pernikahan adalah hari dambaan setiap wanita. Tapi ini justru berbalik pada Hana, ia sangat benci hari pernikahan, tepatnya hari ini.

Hari ini ia menikah dengan pemilik perusahaan terbesar di Korea Selatan, Lee Young Min. Ia dijodohkan oleh ayahnya karena masalah pekerjaan. Hana sungguh sedih, ayahnya lebih memedulikan kariernya  daripada anak semata wayangnya.

Karena itu, ia memilih kabur dan lari dari semua itu. Hana sudah berlari sangat jauh, tapi tetap saja body guardnya masih mengejarnya. Akhirnya Hana berhenti, dan bersembunyi di sebuah kedai kopi.

"permisi, ada yang bisa kubantu.... Nyonya?', pelayan itu terlihat heran melihat penampilan Hana.
"ahahaha.... tidak, terima kasih. Tapi izinkan aku untuk bersembunyi disini sebentar sa.... Jun Hyung?", Hana kaget melihat teman lamanya semasa SMA dulu menjadi bartender di kedai kopi ini. Mendengar Hana memanggil namanya, Jun Hyung melihat ke arah Hana.

"Hana?, sedang apa kau dan....bajumu?", Jun Hyung menunjuk ke arah gaun putih yang dikenakan Hana.
"ini... sebenarnya aku akan menikah hari ini, tapi aku kabur....". "ini memang konyol tapi aku tak mencintai orang yang akan menikah denganku... Menyedihkan ya?", titik-titik air mata perlahan jatuh dari pipi Hana.  

Dengan lembut Jun Hyung mengusapnya.
"sudahlah...", bisik Jun Hyung lembut. "kau bisa tinggal di rumahku sementara hingga kau lebih baik. Sekarang gantilah bajumu, mintalah pada Yoon Ah". Hana mengangguk pelan dan menuruti perkataan Jun Hyung.

Setelah berganti baju, Hana menghampiri Jun Hyung.
"hai Hana, mau coffee latte?", tawar Jun Hyung.
"boleh, cukup untuk meringankan pikiranku... Jun Hyung?".
"hmm?", gumam Jun Hyung sambil menuangkan susu ke dalam kopi.

"terima kasih, kau sudah menolongku.... Aku harus membalas apa?".
'tidak usah, kau bahagia itu cukup....", perkataan Jun Hyung membuat hati Hana berdesir.

"maksudmu?".
"lupakan, ini coffe lattemu...", Jun Hyung menyodorkan segelas coffee latte kepada Hana.
"terima kasih, ngomong-ngomong apa kau sudah punya pacar?", tanya Hana. 
"belum, aku menunggu seseorang...", jawab Jun Hyung.

"siapakah dia Jun Hyung?", Hana penasaran.
"ada di depanku sekarang....", Jun Hyung tersenyum pada Hana.
"aku?", Hana menunjuk kearahnya sendiri. Jun Hyung menggangguk, lalu memeluk Hana. 

"tinggalah bersamaku, kau tak keberatan?".
"sama sekali tidak, bahkan aku senang... Aku juga mecintaimu, sejak SMA.... kau adalah cinta pertamaku Jun Hyung.... Kau adalah takdirku.... ".

"ya, aku tahu... sekarang istirahatlah, kau terlihat lelah...".
"baiklah, selamat tidur...", Hana pun pergi menuju kamar tidurnya untuk melepas lelahnya, dan bermimpi indah.



"Hana!, Hana!", suara panggilan Yoon Ah membangunkan Hana.
"ada apa Yoon Ah? tenanglah...", Hana berusaha menenangkan Yoon Ah yang terlihat panik.
"Jun Hyung oppa... dia ditangkap polisi!!".

"apa?!, sekarang dimana dia?".
"ada di bawah, ayo cepat turun!", Yoon Ah menarik Hana turun. Sesampainya di bawah.....

"ayah?! kenapa ayah bisa disini?", Hana syok melihat ayahnya.
"Hana pulanglah, dan menikah!".
"aku tidak mau!! aku tidak akan pulang!", bentak Hana.

"kalau kau tidak mau pulang, lelaki ini akan masuk penjara!", ancam ayah Hana.
"ayah..... tolong jangan begini.......", isak Hana.
"jangan!, jangan Hana!. Biarkan saja aku masuk penjara! biarkan!", erang Jun Hyung. Hana menggeleng sambil menangis. 
"baiklah, aku akan ikut ayah... tapi lepaskan ia.... aku mohon....".

"lepaskan dia!, ayo Hana kita pulang!", ayah Hana menarik tangan Hana. 
"Jun Hyung, jaga dirimu.... semoga kau bahagia.....", Hana tersenyum dalam tangis. Jun Hyung hanya bisa diam tak berkutik melihat orang yang ia cintai pergi.... Dan tidak kembali......


Hana memandang bayangan dirinya di kaca. Wajahnya sudah terpoles make up dengan cantik oleh penata rias pengantinnya. Tapi, hatinya sedih. Seharusnya ia bahagia di hari pernikahannya, namun itu malah kebalikkannya.

"nona Hana, saatnya bersiap!". Dengan cepat Hana menghapus air matanya.
"iya!, sebentar!", jawab Hana. Hana bangkit dari duduknya dan bersiap menuju pelaminan.

Jun Hyung, aku mencintaimu.... Walaupun aku tak bisa memilikimu, kau tetap di hatiku.... 
i'll be remember you.....









































0 komentar:

Posting Komentar