Sabtu, 18 Februari 2012

Part 1: Min Kyung (Love, Oh Love...)

Musim dingin mulai menyelimuti kota Seoul. Salju-salju menutupi hampir sepanjang jalan raya. Untungnya, Kang Min Kyung memiliki mobil dan supir pribadi sendiri, sehingga ia tidak perlu repot-repot berjalan kaki sambil menggigil kedinginan.



"sudah sampai, Nona..", Pak Kim, supir pribadi Min Kyung membukakan pintu untuknya.
"kamsahamnida (terima kasih)...", Min Kyung keluar dari mobil lalu masuk ke dalam sekolah.

Sesampainya ia dikelas, ia disambut oleh Eun Jae.
"Min Kyungna!, kau lama sekali sih?".
"jalanan macet, ditambah salju turun, sempurna!".
"arasseo (aku tahu), ini memang musimnya", Eun Jae memaklumi. Tiba-tiba matanya melebar dan melihat dengan heran kearah sebuah bungkusan yang dibawa Min Kyung.
"apa itu?", tanya Eun Jae.

"ini, untukmu...", Min Kyung menyodorkan sebuah kantong berwarna coklat berpita pink kearah Eun Jae. Eun Jae menerimanya dan membukanya, ternyata sebuah switer rajutan berwarna coklat pasir.

"omo...(ya ampun...), ini sangat cantik.... Min Kyungna, aku harus membalas apa?", Eun Jae langsung memeluk Min Kyung. Min Kyung tertawa melihat tingkah sahabatnya itu.

"Dwaesseo(lupakan), ini bukan apa-apa dibandingkan dengan semua bantuanmu....". Eun Jae tersenyum.
"kau memang sahabatku, Min Kyungna!", ucap Eun Jae. Mereka berdua asik bercanda tawa sambil berceloteh tentang pengalaman mereka masing-masing hingga tak terasa bel masuk berbunyi.

"Annyeong haseyo (selamat pagi (F)), bagaimana kabar kalian semua?".
"baik, Bu Park...", jawab siswa.
"hari ini kita kedatangan teman baru yang jauh-jauh datang dari Amerika, tapi jangan heran jika wajahnya bukan tipe wajah western ya, anak-anak. Namanya Aiden Lee, perkenalkan dirimu, sayang...".

"dia kyopo...(orang yang tinggal di luar negeri)", bisik Eun Jae.
"lebih tepatnya mantan...", bisik Min Kyung. Eun Jae mengangguk setuju.

"Annyeong haseyo, perkenalkan nama saya Aiden Lee. Nama korea saya adalah Lee Dong Hae, saya biasa dipanggil Aiden. Ayah saya berwarganegaraan Amerika, sedangkan ibu saya berwarganegaraan Korea. Sekian perkenalan dari saya, mohon bantuan semua...", dia membungkukkan badan.

"bagus sekali, Aiden. Silahkan duduk di sebelah sana", Bu Park mempersilahkan Aiden untuk duduk. Dan Aiden duduk tepat disamping Min Kyung.

"hai", sapanya sambil tersenyum. Min Kyung membalasnya dengan senyuman.
"Min Kyungna, dia manis....", bisik Eun Jae. "apalagi saat tersenyum...", tambah Eun Jae.
"sssttt...", Min Kyung menyuruh diam Eun Jae yang sedari tadi berkicau bagai burung.



"hmm....", Aiden mematung didepan Min Kyung.
"ada apa?, marhaebwaeyo...(katakan saja...)".
"aku belum tahu namamu...", ucapnya.

"ah, namaku Kang Min Kyung. Senang bertemu denganmu, Aiden?".
"aku juga, senang bertemu denganmu. Ngomong-ngomong, dimana temanmu itu?".
"oh, Eun Jaeya?. Dia sedang ke kantin."

"kau tidak ikut dengannya?". Min Kyung menggeleng.
"tidak, aku tidak ingin makan. Aku masih kenyang.". Aiden mengangguk.

"Min Kyungna?", Aiden menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"wae?(kenapa?)".
"kwiyeopta...(imut)," bisik Aiden.

"mianhae (maafkan aku), kau bicara apa?", Min Kyung tidak mendengar ucapan Aiden barusan.
"dwaesseo, kamsahamnida...", Aiden meninggalkan Min Kyung yang kebingungan.
"ya! (hei!), kau!".

Aiden membalikkan tubuhnya.
"boleh tidak jika aku memanggilmu Dong Haeya?". Aiden tertawa lalu mengangguk.
"panggil aku sesukamu....".
Min Kyung tertawa dan memandang punggung lebar Aiden.

*******
"Min Kyungna..... Min Kyungna.....", Eun Jae memanggil-manggil Min Kyung. Tetapi Min Kyung tidak menghiraukannya. 
"ya!, sadarlah Min Kyungna!", Eun Jae menggoncang-goncang tubuh Min Kyung. 
"ah, kenapa Eun Jaeya?", Min Kyung tampak seperti orang ling-lung. 

"kau melamun parah. Sebenarnya apa yang kau pikirkan?".
"entahlah....".
"aku tahu kok, pasti seorang lelaki?", tebak Eun Jae. 
"musun soriya? (apa maksudmu?)". 

"sudahlah, jujur saja padaku.... ya kan?". 
"keuge... (itu...)", Min Kyung tersipu. 
"kena kau!", Eun Jae bersorak senang. 

"siapa orangnya?". 
"hmm... berjanjilah untuk tidak mengatakan pada siapapun...".
"tentu saja, aku ini sahabatmu.... babo!", Eun Jae memukul kepala Min Kyung. Min Kyung meringis kesakitan. 
"baiklah, baiklah... aku menyukai Dong Haeya...".

"jinjja? (benarkah?)", Eun Jae terbelalak kaget. 
"ne (ya), sudah, jangan keras-keras....". 
"ahahahahaa..... dasar kau ini!". Min Kyung menutup mulut Eun Jae dengan tangannya. 

"mmhp!, mmhp!", Eun Jae memukul-mukul Min Kyung. 
"hah...hah...hah... kau ingin membuatku mati, apa?!", bentak Eun Jae kesal. 
"habis...", Min Kyung pasrah. 

"iya-iya, aku janji...", ucap Eun Jae.


0 komentar:

Posting Komentar